PRINSIF DASAR PENDIDIKAN PRAMUKA :
(Model Pembelajaran Komprehensif)
Oleh
: Endang. M.E
Bagaimana mengupayakan belajar yang menyenangkan?
Suatu hari, jum’at sore, di pekarangan sebuah Sekolah Dasar, seluruh siswa kelas 4, 5 dan 6 berseragam coklat muda dan coklat tua berbaris rapi. Mereka sedang mengikuti upacara penutupan latihan pramuka. Ketika sampai pada acara amanat Kak Pembina, terdengar gemuruh, tepuk tangan, dan sorak sorei. Mereka begitu gembira, riang ! kelelahan fisik akibat seharian belajar (pagi-pagi KBM di kelas, habis jum’atan latihan pramuka) hilang musnah tak ada bekas kelelahan sedikitpun di wajah mereka ! Kembali Kak Pembina melanjutkan “pidatonya”, sejenak kemudian gemuruh sorak sorei anak-anak bangsa kembali terdengar, lebih ramai ketimbang yang pertama.
Suatu hari, jum’at sore, di pekarangan sebuah Sekolah Dasar, seluruh siswa kelas 4, 5 dan 6 berseragam coklat muda dan coklat tua berbaris rapi. Mereka sedang mengikuti upacara penutupan latihan pramuka. Ketika sampai pada acara amanat Kak Pembina, terdengar gemuruh, tepuk tangan, dan sorak sorei. Mereka begitu gembira, riang ! kelelahan fisik akibat seharian belajar (pagi-pagi KBM di kelas, habis jum’atan latihan pramuka) hilang musnah tak ada bekas kelelahan sedikitpun di wajah mereka ! Kembali Kak Pembina melanjutkan “pidatonya”, sejenak kemudian gemuruh sorak sorei anak-anak bangsa kembali terdengar, lebih ramai ketimbang yang pertama.
Mengapa
mereka begitu bergembira ? apakah gerangan yang membuat mereka bertepuk tangan
dan sorak soarei begitu semangat ?
Pada amanat yang pertama,
Kak Pembina mengumumkan berbagai prestasi unggulan yang telah dicapai
masing-masing regu. Kak Pembina mengumumkan bahwa, “regu Kancil dan regu
kuda unggul dalam permainan pemahaman Dasa darma, regu Melati dan regu bugenvil
tampil paling baik ketika berlatih PBB, regu banteng telah mempersembahkan
karya kerajinan tangan dari bambu yang menakjubkan, regu Mawar beitu terampil
dan cekatan dalam menolong orang yang mendapat kecelakaan” dan seterusnya-dan
seterusnya. Sedang pada bagian akhir, kak Pembina mengumumkan bahwa
seminggu yang akan datang akan diadakan PERSAMI (perkemahan Sabtu Minggu).
Semingu kemudian, di
sebuah lapangan tak jauh dari sekolah itu, nampak pemandangan yang mmemberi
harapan. Anak-anak berseragam coklat muda dan coklat tua itu kembali belajar
dengan penuh kegembiraan. Semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ada yang
sedang mendirikan tenda ada yang pegang cangkul, ada yang tengah membuat
gantungan baju dan lain-lain.
Dari ilustrasi di atas,
saya ingin memperlihtkan suatu model pembelajaran komprehensif yang ditawarkan
oleh Gerakan Pramuka. Mengapa saya berani mengatakan bahwa prinsif dasar
pendidikan Gerakan Pramuka merupakan model pembelajaan yang komprehehnsif ?
Berikut saya akan mencoba menguraiakn bagaimana Gerakan Pramuka melaksanakan
model pembelajaran yang sesuai dengan fitrah manusia dalam belajar sebagaimana
ditunjukan oleh hasil penelitian mutakhir tentang belajar.
Pertama : Gerakan Pramuka senantiasa berupaya meciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.(Learning is Fun) Setiap materi pembelajaran
senantiasa dibungkus dengan “permainan”. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa
tanpa perasaan senang pelajar akan cepat merasa lelah dan bosan sehingga
keberhasilan belajar sulit dicapai. Pada dasarnya pembelajaran adalah
komunikasi, sedangkan salah satu cirri keberhasilan komunikasi adalah jika
komunikan merasa senang (lihat jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, 1980).
Dengan suasana yang
menyenangkan akan menumbuhkan perasaan positif pada diri pelajar. Dave Meier
mengatakan bahwa : “Perasaan positif terhadap pngalaman belajar merupakan
langkah penting pertama dalam pembelajaran” (The Accelarated Learning, 2002,
hal 112). Super Camp dengan model pembelajaran Quantum Learning berfalsafah
bahwa belajar dapat dan harus menyenangkan (Qunatum learnig, hal 9).
Untuk menciptakan sugesti
positf terhadap pengalaman belajar, disamping pembelajaran yang dibungkus
dengan permainan, pramuka juga senantiaa merayakan setiap keberhasilan
pelajar; sekecil apapun keberhasilan itu! Prinsif ini dikemas dalam bentuk
kejuaraan, pujian spontan, hadiah, atribut dan lain-lain. Merayakan setiap
keberhasilan merupakan investasi agar pelajar senantiasa mau melanjutkan
pembelajarannya. Bahkan ketika gagal sekalipun, jangan biarkan ia kecewa. Lihatlah anak kecil yang sedang belajar
berjalan ! Ketika ia mulai berhasil melangkahkan sebelah kakinya, apa yang dilakukan
orang dewasa di sekelilingnya ? Bertepuk tangan dan merayakannya! Oleh karena
itu, pernahkan anak kecil putus asa dan tidak mau lagi belajar melangkah hanya
karena ia terjatuh ? Tidak bukan ? Ya, karena ia merasan senang !
Gerakan pramuka lebih
banyak memilih lokasi belajar di alam terbuka ketimbang Pembelajaran di dalam
kelas. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebosanan pelajar. Karena alam
senantiasa meberi kesegaran dan perubahan. Berbeda dengan kelas yang cenderung
statis. Lihatlah bentuk kelas yang tetap dan sama, lihatlah bentuk bangku yang
senantiasa segi empat dan berwarna seragam! Alam menampilkan warna-warni yang
segar sehingga mampu melayani berbagai kesenangan pelajar terhadap warna. Alam
menampilkan berbegai bentuk dan bangun sehingga mampu melayani macam-macam
kesenangan pelajara terhadap bentuk. Bagi yang senang terhadap bentuk segi
empat, atau segi tiga, atau bundar, atau…….atau……., semua terlayani!
Kedua: Melayani semua
modalitas belajar .
Menurut
teori pembelajaran yang paling mutakhir, ada tiga modalitas belajar, yaitu
Auditorial, Visual dan Kinestetik. Dominasi ketiga modalitas belajar tersebut
berbeda-beda dalam setiap manusia. Model pembelajaran kolektif hanya akan
berhasil jika semua modalitas belajar tersebut terlayani .
Baik dalam pertemuan
latihan mingguan maupun (lebih-lebih) dalam perkemahan pembelajaran dalam
gerakan pramuka senantiasa mengembangkan semua modalitas belajar. Geerakan
pramuka senantiasa membungkus pembelajran dengan permainan-permainan yang
melibatkan seluruh modalitas belajar. Siapapun dia, apakah seorang pelajar
somatic (kinestesik), auditorial, maupun visual senantiasa mendapat kesempatan
dan pelayanan yang seimbang dalam setiap materi pembelajaran. Mari kita
perhatikan ilustrasi berikut !
Saya bermaksud
mengajarkan hapalan dan pemahaman rumusan Dasa Darma Pramuka, Saya buat
sekenario sebagai berikut :
Beberapa regu dibariskan
berbanjar dlam regu masing-masing (regu dengan
regu saling berdampingan). Kira-kira
20 m didepan setiap regu, disediakan 10 lembar kertas yang berisi uaraian
(baik dengan kata-kataatau dengan gambar ilustrasi) singkat dari dasa darma
(masing-masing darma satu lembar) disimpan secara acak. Setiap anggota
regu,bergiliran harus lari mengambil selembar kertas paling atas, dibaca
kemudian menuliskan darma yang sesuai, setelah ditulis kemudian diteriakan.
Demikian berlangsung hingga semua anggota regu kebagian !.
Nah, pada ilustrasi
tersebut nampak bagaimana pembelajaran materi dasa darma tampil dengan melayani
semua modalitas belajar ! Bahan pelajaran diafsirkan (intelektual) dilisankan
-yang lain berkesempatan mendengarkan-, ini memberi kesempatan pada pelajar
type auditorial, dituliskan/digambarkan dan dibacakan (visual), serta fisik
mereka tidak diam terpenjara meja kursi yang nyaris membosankan dengan warna
dan bentuk yang tidak pernah berubah!
Ketiga :Pembelajaran
simultan dan kmprehensif.
Kegiatan-kegiatan khas
pramuka sepeerti perkemahan, penjelajahan, kim, dan lain-lain memungkinkan
pelajar belajar secara simultan dan menyeluruh. Mereka diajari bagaimana
memecahkan masalah dengan memanfa’atkan banyak kecerdasan dan banyak materi yang diramu menjadi sautu
kecakapan yang simultan. Mereka difasilitasi agar mampu belajar lintas
kurikulum.
Disana semua potensi
dikembangkan, semua kecerdasan dilatih, semua kecenderungan diberi ruang. Dan
yang paling penting, semua dilakukan dalam suasana yang gembira dan
menyenangkan..
Itulah landasan
pendidikan yang ditawarkan GERAKAN PRAMUKA.
Gerakan pramuka
menawarkan system pendidikan yang tidak membosankan dan menghindari kelelahan
psikologis. Pendidikan yang senantiasa berupaya melayani semua modalits
belajar. Disana berbagai macam
keserdasan (multiple intelligences) diakui, dikembangkan dan dihargai!
(perhatikan system pengembangan Tanda kecakapan Umum (TKU) dan tnada kecakapan
Khsusu (TKK). Dan -inilah yang paling penting tapi sering dilupakan- Pramuka
menawarkan prinsif bahwa belajar bisa dan harus menyenangkan. LEARNING IS FUN.